Seni & budaya

Musim Dingin Tiba, Harbin Gelar Ritual Panen Es Besar-besaran di Sungai Songhua

Kota Harbin yang dikenal sebagai “Kota Es” di provinsi Heilongjiang, Tiongkok, kembali menyambut musim dingin dengan menggelar Festival Panen Es ke-6 pada hari Minggu lalu. Acara tahunan yang berlangsung di atas permukaan Sungai Songhua yang membeku ini sengaja dijadwalkan bertepatan dengan posisi matahari ke-21 dalam penanggalan Tiongkok, atau yang dikenal sebagai Daxue (Salju Besar). Momen ini menjadi penanda dimulainya musim pariwisata musim dingin yang sibuk bagi wilayah timur laut tersebut.

Tradisi dan Ritual di Tengah Suhu Ekstrem

Suasana pembukaan festival terasa sangat kental dengan nuansa warisan budaya. Di tengah hembusan angin kencang dan suhu dingin yang menusuk tulang, ribuan warga lokal serta wisatawan berkumpul di tepi sungai untuk menyaksikan momen istimewa tersebut. Upacara dimulai dengan pembacaan doa pemberkatan, sebelum sekelompok pekerja yang mengenakan kostum tradisional dan jaket katun merah tebal menarik balok es pertama dari sungai.

Bagi masyarakat setempat, aktivitas ini bukan sekadar pekerjaan fisik, melainkan sebuah perayaan. Alina Dorokhina, seorang mahasiswa asal Rusia yang turut hadir di lokasi, tak bisa menyembunyikan kekagumannya melihat antusiasme warga. “Upacara pemanenan es ini sangat menakjubkan,” ungkapnya. “Meskipun es dan saljunya dingin, orang-orang, suara riuh, dan tradisi rakyat yang kaya di sini semuanya terasa hangat dan penuh kehidupan.”

Setelah seremoni usai, kemeriahan berlanjut ketika para pengunjung ikut serta dalam berbagai permainan di atas es dan menikmati hidangan khas lokal, menciptakan suasana hangat di tengah hamparan putih yang luas.

Proses Pemanenan yang Rumit dan Presisi

Di balik kemeriahan festival, terdapat kerja keras yang luar biasa. Puluhan pemanen es bekerja dalam formasi rapat, mengayunkan pahat logam dengan irama yang stabil untuk memecah permukaan sungai. Ketika lempengan es yang berkilauan terlepas, mereka menggunakan tongkat besi untuk menariknya ke tepian. Sinar matahari yang memantul di sisi balok es yang baru dipotong membuat bongkahan tersebut tampak berkilau layaknya batangan perak.

Balok-balok es ini memiliki spesifikasi khusus, biasanya dipotong dengan ukuran panjang 1,6 meter dan lebar 0,8 meter. Para seniman dan pengelola taman lebih memilih es alami dari Sungai Songhua dibandingkan es buatan manusia. Pasalnya, es buatan sering kali mengandung gelembung udara sehingga kurang kokoh, sedangkan es sungai memiliki kepadatan seragam, tekstur jernih, dan kekuatan yang dibutuhkan untuk dipahat menjadi struktur raksasa.

Ahli meteorologi setempat mencatat bahwa setelah periode Daxue, ketebalan es sungai biasanya mencapai lebih dari 30 sentimeter, yang merupakan standar ideal untuk pemanenan. Selama satu bulan ke depan, hampir 1.000 pekerja akan dikerahkan setiap harinya untuk memahat, mengangkat, dan mengangkut hingga 10.000 meter kubik es.

Persiapan Menuju Spektakel Musim Dingin

Truk-truk pengangkut telah siap sedia untuk mendistribusikan muatan beku ini ke berbagai lokasi wisata di seluruh kota. Tujuan utamanya adalah Harbin Ice and Snow World Park, yang merupakan salah satu venue paling vital dalam gala musim dingin tahunan, Harbin International Ice and Snow Festival.

Tahun ini, skala proyek pembangunan taman tersebut sangatlah masif. Sun Zemin, wakil direktur pemasaran Harbin Ice-Snow World Park Co., Ltd., menjelaskan bahwa area taman edisi tahun ini akan diperluas hingga mencapai rekor 1,2 juta meter persegi. Secara keseluruhan, lebih dari 400.000 meter kubik es dan salju akan digunakan. Di tangan para seniman ulung, balok-balok es dari Sungai Songhua ini nantinya akan disulap menjadi istana megah, seluncuran, dan berbagai pahatan fantasi yang akan mengubah wajah kota menjadi sebuah tontonan musim dingin yang spektakuler.