Hiburan

Makna Kesetiaan: Dari Lirik “Dongan Matua” Hingga Perpisahan Emosional Nicko McBrain

Di dunia musik, konsep kesetiaan seringkali menjadi tema sentral, baik dalam lirik lagu maupun dalam realitas panggung. Sebuah lagu Batak berjudul “Dongan Matua” yang dipopulerkan oleh Ementa Voice, menangkap esensi ikatan seumur hidup ini dengan indah. Dirilis secara resmi melalui kanal Youtube mereka pada tahun 2018, lagu ciptaan Robert Marbun ini mengisahkan tentang rasa cinta yang mendalam, baik kepada teman, pasangan, maupun orang tua.

Inti Lagu “Dongan Matua”

Lagu ini bukanlah sekadar komposisi musik, melainkan sebuah pernyataan janji untuk menemani seseorang dalam suka dan duka. Liriknya yang puitis menggambarkan penyatuan dua hati yang telah ditakdirkan oleh Tuhan. Berikut adalah penggalan lirik dari lagu tersebut:

Dua holong nunga sada Holongmi nang holongki Dua roha nungnga domu Di padomu Tuhan i

Ho nama donganku gabe Dongan mekkel dongan susah Unang be hita marsirang Saleleng di tanoon

Reff: Haholongi ma au songon Au manghaholongi ho Ale hasudungan Ai nungga hutodo ho Ai nungga hupillit ho Ikkon ho ma donganku ito Dongan matua

Ho nama donganku gabe Dongan mekkel dongan susah Unang be hita marsirang Saleleng di tanoon

Reff: Haholongi ma au songon Au manghaholongi ho Ale hasudungan Ai nungga hutodo ho Ai nungga hupillit ho

Ikatan Serupa di Panggung Heavy Metal

Semangat “dongan matua”, atau rekan seperjuangan hingga akhir, ternyata tidak hanya bergema dalam lagu daerah. Tema kesetiaan, persahabatan, dan perpisahan emosional baru-baru ini juga mewarnai panggung heavy metal dunia. Nicko McBrain, drummer ikonik Iron Maiden, merefleksikan pertunjukan terakhirnya bersama band yang telah menjadi rumahnya selama empat puluh dua tahun.

Konser tersebut, yang berlangsung pada 7 Desember di Allianz Parque, São Paulo, menjadi sebuah pengalaman dengan “emosi campur aduk” bagi McBrain. Ini adalah penutup dari sebuah era panjang di atas panggung tur.

Keputusan Pensiun dan Masalah Kesehatan

Keputusan McBrain untuk pensiun dari jadwal tur bukanlah hal yang mudah. Faktor utamanya adalah kondisi kesehatannya. Kemampuan bermain drum sang musisi mengalami penurunan setelah ia terserang stroke. Meskipun rekan-rekan satu bandnya telah berusaha keras untuk mengakomodasi kondisinya, McBrain akhirnya merasa bahwa ia mulai menghambat performa band.

Kini, posisi di belakang set drum Iron Maiden untuk pertunjukan live diisi oleh Simon Dawson, yang juga merupakan rekan satu band Steve Harris di British Lion. Meski demikian, McBrain tidak sepenuhnya hengkang. Ia tetap menjadi anggota resmi Iron Maiden, namun fokusnya beralih pada pengelolaan klub penggemar dan berbagai kegiatan promosi.

Momen Paling Penting di Panggung Terakhir

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Drum Talk TV, McBrain mengenang kembali malam spesial di Brasil. Ia mengakui kewalahan secara emosional oleh sambutan hangat dari 50.000 penonton yang meneriakkan namanya. “Saya ingat saya berpikir, ‘Saya akan menangis tersedu-sedu di sini sebentar lagi.’ Saya merasa sangat emosional,” ujarnya. “Tapi kemudian saya berpikir, ‘Tidak, mungkin tetap kuat. Lakukan tangisanmu di luar panggung.'”

Namun, McBrain melanjutkan, momen “paling penting” dari keseluruhan pengalaman itu bukanlah semata-mata cinta dari para penggemar. Momen itu terjadi tepat saat ia hendak naik ke panggung untuk terakhir kalinya.

“Ketika saya berjalan untuk naik ke panggung, semua kru backline, mereka memberi saya hormat dan salam perpisahan,” kenang McBrain. “Itu adalah kali terakhir mereka benar-benar bersama saya di pertunjukan Iron Maiden, dengan saya yang tampil. Jadi itu adalah emosi yang luar biasa.” Ia mengakui ada air mata yang tumpah, melihat beberapa teman baiknya di kru tur, yang telah bersamanya selama bertahun-tahun, juga menitikkan air mata.